Sabtu, 17 Januari 2009

Lobster Air Tawar (1)


Lobster air tawar saat ini tidak hanya sekedar hewan yang dikonsumsi, namun dapat juga dipelihara sebagai hewan kesayangan. Warna dan bentuk tubuhnya yang unik seakan membius hobiis untuk menyayanginya dan mengangkat mereka sebagai hewan kesayangan. Selain unik, pemberian pakannya juga tidak begitu rumit karena mereka adalah hewan omnivora (pemakan segala: tumbuhan-> lumut dan tumbuhan air; hewan-> cacing, ikan, irisan daging; dan dapat juga diberikan pelet/ makanan buatan)

Lobster merupakan anggota keluarga Crustacea, kerabat dari kepiting, kelomang dan udang. Bentuk tubuhnya yang kokoh dan padat memberikan daya tarik tersendiri. Ciri khas lobster dapat dilihat dari kemampuan meluruskan seluruh segmen tubuhnya. Hal ini berbeda dengan kelompok udang pada umumnya. Kalau secara ilmiahnya, lobster pipih dorso ventral sedangkan udang laterolateral. Tubuh terbagi atas cephalothorax (kepala dan dada) dan abdomen (perut). Selain itu, ekor lobster terdiri atas 5 ruas dan jika mengembang akan tampak seperti kipas. Sepasang capit yang kokoh dan kuat berada pada bagian depan tubuhnya. Biasanya mereka menggunakannya untuk pertahanan dan berburu. Kalau musuh tidak takut dengan capitnya (gertakan tidak mempan), biasanya mereka akan mengambil jurus langkah seribu alias melarikan diri dengan bergerak mundur sangat cepat. Perlu diketahui juga bahwa lobster memiliki sifat pengembara tulen. Kalau kita perhatikan mereka selalu pergi kemanapun kaki melangkah. Apalagi saat kondisi akuarium atau kolam tidak begitu bagus. Pernah pada suatu hari lobster kesayanganku kabur dari akuariumnya. Saat itu berhasil kutemukan berada di sudut pintu kamar mandi. Yah...untung saja tidak mati. Namun demikian, terkadang lobster tidak tahan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim, terutama kondisi air (pH, suhu dan kedalaman), sehingga perlu diperhatikan selalu kondisi habitatnya.

Tidak ada komentar: